TY - JOUR TI - GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PENYAKIT HIPERTENSI DI PUSKESMAS KEMANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019-2020 AU - Rina Efrina; Wirda Syari; Asri Masitha Arsyati IS - Vol 4, No 3 (2021) PB - Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor JO - PROMOTOR PY - 2021 SP - 262 EP - 269 UR - http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/PROMOTOR/article/view/5594/3032 AB - Hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Di tahun 2020 sekitar 1,56 milyar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tertinggi di Puskesmas Kemang. Tahun 2019, target penemuan kasus hipertensi dari Kemenkes untuk Puskesmas Kemang adalah 27,3% tetapi hanya tercapai 4,18%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program penyakit hipertensi di Puskesmas Kemang Kabupaten Bogor. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah petugas puskesmas, kader, dan pasien yang terdiagnosa penyakit hipertensi. Instrumen yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk variabel input, SDM serta sarana dan prasarana di Puskesmas sudah mencukupi tetapi di posbindu masih kurang. Anggaran untuk program PTM dari anggaran BOK dan JKN. SOP sudah cukup terlaksana dengan baik. Untuk variabel proses, deteksi dini dilaksanakan menggunakan sistem 5 meja di posbindu, masalah dari deteksi dini adalah masih banyak masyarakat yang tidak mengunjungi Posbindu, serta masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya kesehatan. ProgramĀ  panduĀ  PTM rujukan dari posbindu ke puskesmas untuk di tindak lanjut, masalah di Program Pandu PTM adalah masyarakat yang sudah dirujuk untuk ke puskesmas tidak semua datang karena jarak yang jauh untuk ke puskesmas. Untuk variabel proses, angka pencapaian penemuan kasus penyakit hipertensi tahun 2019 baru mencapai 4,18 dari target Kemenkes 27,3%,. Kesimpulan penelitian ini adalah program penyakit hipertensi belum mencapai target Kemenkes, karena ada beberapa variabel input, proses dan output yang belum terlaksana dengan optimal.