TY - JOUR TI - IDEOLOGI MARXIS SERTA LATAR EKSPRESIF DALAM CERITA MERAH KARYA LIEM KHING HOO AU - Syahril Sugianto; Yulianeta Yulianeta; Dheka Dwi Agustiningsih IS - Vol 3, No 2 (2021): JBSI Vol. 3. No. 2 PB - Jurnal Bahtera Sastra Indonesia JO - Jurnal Bahtera Sastra Indonesia PY - 2021 UR - https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_Antologi_Ind/article/view/41058/17262 AB - Proses penciptaan sebuah karya sastra tak terlepas dari hal-hal yang melatarbelakangi, segala faktor lingkungan dan ideologi penulis ataupun ideologi etnis seringkali menjadi faktor penting yang dapat mendorong lahir dan terciptanya sebuah karya sastra. Liem Khing Hoo tentu mempunyai sebuah ideologi pribadi yang menjadi landasan fundamental dalam menjalankan hidupnya, serta Liem Khing Hoo mempunyai ideologi bersama sebagai ras peranakan Cina di tengah masyarakat melayu yang bersuku-suku. Dalam cerita Merah karya Liem Khing Hoo perjuangan kelas sangat kentara. Buruh- buruh pabrik rokok yang tidak mendapatkan haknya melakukan aksi tuntutan terhadap tuan pabrik. Adanya pengumpulan massa sehingga tercipta suatu kekuatan massa yang berawal dari solidaritas karena merasa tertipu oleh seorang tuan pabrik, menimbulkan gejolak perlawanan terhadap sesuatu yang lebih superior. Penelitian ini berjenis dekriptif kualitatif. Pada cerita Merahkarya Liem Khing Hoo terdapat nilai-nilai marxismyang terlihat dalam filsafat materialisme, kritik ekonomi politik, doktrin perjuangan kelas dan unsur kesemestaan. Sedangkan dalam latar ekspresif dapat diketahuo bahwa Liem Khing Hoo adalah seorang dengan konsep lokalitas yang kental, beruapaya melakukan propaganda ekonomi sosialis, menentang stratifikasi kelas. Segi kesemestaan dalam cerita ini merujuk pada tahun 1937 di mana terdapat banyak pabrik rokok pada masa itu.