TY - JOUR TI - ANALISA KRITERIA TERHADAP PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : PT XX PANDAAN PASURUAN) AU - Achmad Khusairi; Misbach Munir IS - PB - Universitas Yudharta Pasuruan JO - PY - 2017 UR - https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/SKETSABISNIS/article/view/668/542 AB - Alternatif strategi yang bisa digunakan untuk mencapai keunggulan bersaing adalah dengan memperbaiki manajemen rantai pasokan. Salah satu tahapan dalam manajemen rantai pasokan adalah memilih pemasok. Pemasok adalah komponen yang  penting untuk dipertimbangkan dalam manajemen rantai pasokan. Pemillihan pemasok yang akan digunakan perusahaan merupakan hal yang penting untuk mencapai keunggulan bersaing, karena berkaitan dengan kemampuan memasok dan menyediakan pengiriman yang singkat, dan kontinuitas produksi. Pemilihan pemasok yang tepat sangat diperlukan karena menyangkut keberlanjutan usaha yang dijalankan. Dalam merancang sistem rantai pasokan, beberapa hal yang dipertimbangkan dalam memilih pemasok, diantaranya kualitas barang yang ditawarkan, harga barang, dan ketepatan waktu pengiriman. Dari hal tersebut diatas maka rumusan masalahnya adalah  bagaimana mengidentifikasi Kriteria-kriteria dalam menentukan suppliyer yang baik buat pemilihan pemasok bahan baku di PT. XX , sehingga tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui kriteria dalam menentukan suppliyer yang baik sebagai pemasok bahan baku di perusahaan PT.XX.Dalam prosesnya strategi manajemen rantai pasok memiliki tiga tujuan, yaitu :1).Menurunkan biaya, strategi manajemen rantai pasok yang diterapkan harus mampu menurunkan biaya logistik yang terjadi.2).Menurunkan modal, strategi ditujukan untuk meminimalisasi tingkat investasi dalam strategi logistik.3).Meningkatkan pelayanan, startegi manajemen rantai pasok harus secara proaktif dijalankan salah satunya yaitu perbaikan pelayanan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan pemasok, yaitu :Kualitas, Biaya, Ketepatan Pengiriman dan Fleksibilitas. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analytic hierarchy process (AHP). Analisis deskriptif merupakan gambaran perkembangan karakteristik ekonomi sosial suatu daerah atau perusahaan. Analisis deskriptif  digunakan untuk memperoleh gambaran kondisi rantai pasokan di perusahaan, dan kriteria-kriteria yang digunakan untuk memilih pemasok Sedangkan AHP  digunakan untuk menemukan kriteria pemasok yang terbaik yaitu kriteria pemasok yang memiliki rata-rata skor paling tinggi dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan kriteria-kriteria yang dianggap mempengaruhi keputusan. Dalam AHP, proses untuk mendapatkan skor tersebut diawali dengan perbandingan berpasangan (pairwise comparison) antar kriteria yang nantinya akan digunakan untuk mendapatkan tingkat kepentingan relatif tiap kriteria.Selanjutnya dilakukan perbandingan berpasangan antar alternatif keputusan pada masing masing faktor untuk mendapatkan kepentingan relative antar alternatif pada setiap kriteria (criteria evaluation). Data yang diperoleh dengan menggunakan AHP diolah dengan menggunakan rancangan penilaian dengan menggunakan model Quality, Quantity, Cost, dan Delivery (QQCD).Dari hasil perhitungan dengan keputusan penilaian kerja supplier dapat dihasilkan ada keputusan yang mana supplier A dengan dengan total nilai 10 dengan keputusan menjadi supplier unggulan, supplier B degan total nilai 8,3 dengan keputusan tetap menjadu supplier, supplier C dengan total nilai 7,25 dengan keputusan tetap menjadi supplier, supplier D dengan total nilai dengan nilai 6 dengan keputusan surat protes (complain), dan supplier E dengan total nilai 5 dengan keputusan di eliminasi dari daftar supplier terpilih.