@article{IPI118729, title = "UJI KINERJA ALAT PENGERING LORONG BERBANTUAN POMPA KALOR UNTUK MENGERINGKAN BIJI KAKAO", journal = "LP2M - Institut Teknologi Padang", volume = "Vol 3, No 1 (2013)", pages = "", year = "2013", url = https://ejournal.itp.ac.id/index.php/tmesin/article/view/117/115 author = "M Yahya", abstract = "Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah negara Pantai Gading dan Ghana. Sumatera Barat termasuk diantara daerah penghasil kakao terbanyak di Indonesia dan merupakan sentra pengembangan tanaman kakao untuk Wilayah Barat Indonesia. Hasil biji kakao kering Sumatera Barat diekspor mempunyai nilai jual yang rendah jika dibandingkan dengan biji kakao kering yang diekspor negara lain, hal ini dikarenakan oleh kualitas yang rendah. Penyebab rendahnya kualitas biji kakao kering yang dihasilkan Sumatera Barat adalah: Biji kakao tidak difermentasi terlebih dahulu oleh petani sebelum dikeringkan dan juga biji kakao dikeringkan secara langsung dibawah sinaran matahari. Disamping itu pengeringan secara langsung dibawah sinaran matahari memerlukan waktu yang lama. Sebuah alat pengering lorong berbantuan pompa kalor telah dibangun dan diuji di Institut Teknologi Padang, pada pengujian ini telah dikeringkan biji kakao yang telah difermentasi sebanyak 50 kg dari kadar air awal 67% basis basah sehingga kadar air akhir 7,5% basis basah selama tiga hari dengan rata-rata intensitas matahari 576,8 W/m2, temperatur dan relative humidity udara di ruang pengering 53,4o C dan 26,9%. Efisiensi rata-rata alat pengering diperoleh 38%, sedangkan efisiensi maksimum dicapai sebanyak 61%. Waktu pengeringan alat ini lebih cepat dan kualitas hasil pengeringan lebih baik jika dibandingkan dengan mengeringkan secara langsung di bawah sinaran matahari.", }