@article{IPI1622728, title = "Investigasi pengaruh jumlah elemen anoda terhadap distribusi potensial korosi pada beton bertulang menggunakan BEM 3D", journal = "Fakultas Teknik UMSU", volume = "Vol 3, No 1: Maret 2020", pages = "", year = "2020", url = http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/RMME/article/view/4529/4016 author = "Iqbal Tanjung; Affandi Affandi; Syifaul Huzni; Syarizal Fonna", abstract = "Beberapa kasus kerusakan struktur beton ialah disebabkan oleh korosi. Upaya dalam pencegahan korosi dibeton bertulang ialah dengan mengaplikasikan sistem proteksi katodik anoda korban. Metode ini secara luas telah diaplikasikan dan telah berhasil dalam mencegah korosi di beton bertulang. Akan tetapi sistem ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya hasil dari sistem ini hanya dapat diketahui setelah sistem ini diaplikasikan. Sehingga untuk mengatasi hal ini peneliti dan ilmuan tertarik menggunakan, dan mengembangkan BEM sebagai sebuah solusi dalam rekayasa korosi. Oleh karna itu optimasi BEM merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja BEM dalam menyelesaikan rekayasa korosi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi terhadap BEM dengan mengamati pengaruh ukuran mesh anoda terhadap distribusi potensial di baja tulangan pada simulasi sistem proteksi katodik anoda korban beton bertulang menggunakan BEM 3D. Hasil simulasi menunjukkan anoda korban aktif melakukan proteksi pada setiap variasi, anoda memiliki nilai potensial yang tidak jauh berbeda pada setiap variasi, dengan nilai potensial direntang -1124,92 mV sampai -1124,90 mV. Kemudian baja tulangan pada setiap variasi juga dalam kondisi terproteksi dengan baik dari ancaman korosi, Baja tulangan memiliki nilai potensial direntang -920,07 mV sampai -918,19 mV. Berdasarkan hasil simulasi didapat semakin banyak jumlah elemen yang digunakan dalam simulasi menghasilkan nilai selisih potensial pada baja tulangan dan beton yang semakin kecil. Akan tetapi masih dapat ditoleransi berdasarkan kriteria proteksi. Namun jumlah elemen tersebut sangat mempengaruhi waktu komputasi yang dilakukan.", }