@article{IPI167707, title = "Dinamika pengendapan lahar permukaan pada alur-alur lembah di bagian selatan Gunung Api Merapi, Yogyakarta", journal = "Geological Agency", volume = " Vol 1, No 3 (2006)", pages = "", year = "2006", url = http://ijog.bgl.esdm.go.id/index.php/IJOG/article/view/15 author = "Mulyaningsih, Sri; Sampurno, Sampurno; Zaim, Yahdi; Puradimaja, Deny Juanda; Bronto, Sutikno", abstract = "http://dx.doi.org/10.17014/ijog.vol1no3.20062Endapan aliran rombakan Gunung Api Merapi, yang lebih dikenal sebagai lahar, terbentuk dari hasil longsoran endapan awan panas yang dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi. Pada saat ini, endapan awan panas tersebut berasal dari guguran kubah lava. Material suspensi tersebut selanjutnya menuruni lereng dengan kecepatan yang tinggi, menghasilkan aliran turbulen. Aliran tersebut biasanya berkembang pada daerah dengan perbedaan morfologi berkemiringan lereng tinggi ke landai, atau yang sering dikenal sebagai daerah tekuk lereng. Studi ini didasarkan pada pengamatan dan pengukuran fragmen lahar yang berukuran besar di permukaan. Analisis meliputi arah penyirapan, bentuk, dan besar butir fragmen. Hasil penelitian mendapatkan model arah aliran fragmen besar lahar dari bagian atas aliran rombakan, yang membentuk “model punggung katak” atau “model punggung gajah”. Bagian depan katak atau gajah (kepala) yaitu arah aliran atau bagian depan aliran. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa model tersebut berlaku pada fragmen dengan diameter 90 cm atau lebih besar. Di daerah penelitian, fragmen dengan diameter 90 cm mencapai jarak hingga 22 km dari sumbernya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai model untuk menentukan arah aliran lahar (aliran rombakan) purba yang sumbernya belum diketahui.  ", }