@article{IPI2261576, title = "MEDIUM LOKAL DALAM KARYA SENI RUPA SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN CIRI KHAS INDONESIA", journal = "Institut Seni Indonesia Padang Panjang", volume = "Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design", pages = "", year = "2020", url = https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/artchive/article/view/1559/637 author = "Muksin Muksin", abstract = "Local material is one of potential alternatives to elevate the uniqueness of Indonesian art in the world. This study aims at identifying typical characteristic of Indonesian artwork based on the form of artwork. It was conducted by mapping some Indonesian artists from Yogyakarta, Bandung, and Bali who have worked with local indigenous materials as an alternative to his work, and are known internationally. The results were classified in two groups based on the use of the local material to create fine arts or crafts. Local indigenous materials used are fiber, wood, rattan, bamboo, stones, ceramics, metals and mixtures of some material. The study revealed that selection of the material was based on the closeness of artists to the material chosen that in accordance with the “grip” or “behavior” of the culture of the society in certain region. In addition, the selection of local indigenous materials is also motivated by the existence of communication relations between artists in developing the same discourse and intentions to explore Indonesia identity.  ABSTRAK Materi lokal merupakan salah satu alternatif potensial untuk mengangkat keunikan seni rupa Indonesia di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri khas karya seni Indonesia berdasarkan bentuk karya seni tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan memetakan beberapa seniman Indonesia dari Yogyakarta, Bandung, dan Bali yang telah menggarap material lokal sebagai alternatif karyanya, dan dikenal secara internasional. Hasilnya diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan penggunaan bahan lokal untuk membuat seni rupa atau kerajinan. Bahan asli daerah yang digunakan adalah serat, kayu, rotan, bambu, batu, keramik, logam dan campuran dari beberapa bahan. Studi tersebut mengungkapkan bahwa pemilihan materi didasarkan pada kedekatan seniman dengan materi yang dipilih sesuai dengan “pakem” atau “perilaku” budaya masyarakat di daerah tertentu. Selain itu, pemilihan material asli daerah juga dilatarbelakangi oleh adanya hubungan komunikasi antar seniman dalam mengembangkan wacana dan niat yang sama untuk mengeksplorasi jati diri Indonesia.", }