@article{IPI2396026, title = "Analisa Beban Kerja Mental Operator Mesin menggunakan Metode NASA TLX di PTJL", journal = "Universitas Merdeka Malang", volume = "Vol 2, No 2 (2020): November 2020", pages = "", year = "2020", url = https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jiv/article/downloadSuppFile/4881/936 author = "Diana Chandra Dewi", abstract = "Sumber daya manusia atau pekerja yang baik merupakan aset penting bagi perusahaan. Setiap pekerja memiliki tugas (job description) yang berbeda-beda, dan setiap pekerjaan akan menghasilkan beban kerja tersendiri. Pengukuran beban kerja sangat diperlukan untuk mengetahui sudah sesuai atau tepatkah beban kerja yang dibebankan pada pekerja tersebut. Beban kerja mental merupakan perbedaan antara tuntutan kerja mental dengan kemampuan mental yang dimiliki oleh pekerja yang bersangkutan. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat beban kerja mental operator mesin, pada area mana yang memiliki tingkat beban mental paling tinggi pada operator mesin PTJL. Pengukuran beban kerja mental yang dirasakan pekerja dapat dilakukan dengan pendekatan metode NASA-TLX. Dimensi pengukuran sebagai variabel indikator kondisi pekerjaan yang dirasakan oleh pekerja antara lain berdasarkan kebutuhan mental (mental demand), kebutuhan fisik (physical demand), kebutuhan waktu (temporal demand), performansi (performance), tingkat frustasi (frustation level), dan tingkat usaha (effort). Beban kerja mental pada operator mesin di PTJL dengan metode NASATLX di dapatkan hasil skor akhir NASA-TLX bahwa area yang memiliki beban kerja mental paling tinggi pada operator mesin di BG Plant (BGP) PTJL adalah area Amine System sebesar 92,3. Dapat disimpulkan bahwa beban kerja mental pada area Amine System dirasakan sangat tinggi sehinga akan berpengaruh terhadap kinerja operator. Oleh karena itu perlu perhatian khusus dari kepala divisi Operation di BG Plant (BGP) PTJL untuk mengurangi beban kerja mental khususnya pada operator area Amine System", }