@article{IPI2506546, title = "PROSES ACID WASH UNTUK MENURUNKAN KADAR PENGOTOR PADA CAKE HASIL MERRIL CROWE", journal = "UPN "Veteran" Yogyakarta", volume = "Vol 2, No 2 (February 2022)", pages = "", year = "2022", url = http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/jmept/article/view/6524/4291 author = "Tri Wahyuningsih; Wahyu Pamungkas", abstract = "Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi tambang emas terbesar di dunia. Saat ini, sudah mulai banyak perusahaan tambang dalam negeri melakukan proses pengolahan bijih hasil tambang, hal ini didasari oleh Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara. Hidrometalurgi merupakan teknik pemisahan yang menggunakan larutan atau reagen kimia untuk menangkap atau melarutkan logamnya. Salah satu bentuk proses hidrometalurgi adalah proses sianidasi. Proses sianidasi mengasilkan emas dalam bentuk cairan, yang kemudian harus diendapkan kembali (recovery). Proses merril crowe merupakan proses pemisahan padatcair dan recovery melalui mekanisme pengendapan dan presipitasi menggunakan serbuk seng. Proses merril crowe ini memiliki beberapa kekurangan yang menyebabkan perolehan emas dari proses ini tergolong rendah dan memungkinkan adanya deposit pengotor tambahan seperti tembaga melalui serbuk seng yang digunakan. Maka dari itu, dibutuhkan perlakuan khusus untuk bijih hasil proses merril crowe ini, salah satunya adalah proses acid wash menggunakan asam sulfat H2SO4. Proses acid wash dapat menurunkan kadar Cu dan Zn dalam cake hasil merril crowe hingga 53,31% dan 68,84%.", }