@article{IPI3107935, title = "SISTEM MONITORING JARAK DEKAT DAN PENDETEKSI SUARA BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO NANO UNTUK MESIN PENETAS TELUR AYAM", journal = "Jurnal Mahasiswa TEUB", volume = "Vol. 10 No. 3 (2022)", pages = "", year = "2022", url = author = "Muhammad Zein; Akhmad Zainuri; Onny Setyawati", abstract = "ABSTRAKAyam merupakan salah satu sumber protein yang murah dan mudah didapatkan oleh masyarakat Indonesia.Seiring perkembangan dan pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat pesat, hal ini berbanding lurus padatingkat konsumsi masyarakat pada daging khususnya pada kebutuhan daging ayam. Ayam dapatdikembangbiakkan dengan mudah oleh masyarakat biasa maupun peternak, untuk dapat menetaskan telur ayamdibutuhkan tempat dengan suhu dan kelembaban yang sesuai dengan telur ayam agar dapat menetas. Penetasantelur ayam membutuhkan waktu berkisar 18-21 hari, yang artinya telur ayam berada di dalam mesin penetas telurselama selang waktu tersebut dengan kondisi mesin penetas telur harus menjaga suhu dan kelembaban didalamnya. Pada sistem ini akan membaca nilai suhu dan kelembaban dari ruang penetasan dengan menggunakansensor DHT21, data suhu dan kelembaban tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk mengontrol aktuatorberupa relay yang terhubung pada bohlam. Hal tersebut bertujuan agar suhu pada ruang penetasan tetap terkontrolsesuai pada titik optimum untuk penetasan telur ayam yaitu pada suhu 37-40°C. Selain itu data suhu dankelembaban juga akan dikirimkan ke sistem IoT dan catu daya (melalui single board computer). Selain membacanilai suhu dan kelembaban di dalam ruang penetasan, sistem ini juga akan mendeteksi adanya suara ayam yangtelah menetas dengan bantuan dari modul voice recognition. Hasil pengujian secara keseluruhan selama 39 haripenelitian dilakukan perlakuan pada telur dengan memberikan set point temperatur pada 37°C-38°C. Penentuanset point temperatur tersebut didapatkan dari berbagai macam literatur yang mengatakan suhu dapat ditetapkanpada 35°C-40°C. Untuk tingkat kelembaban pada ruang mesin penetas telur didapatkan pada nilai 43,10%-47%RH tanpa memberikan perlakuan khusus seperti menambahkan mist maker maupun kipas. Pada kondisiumum untuk melakukan penetasan telur diharuskan memberikan perlakuan khusus kepada telur hingga hari ke 18dengan kelembaban 50%-55%RH dan 60%-65%RH pada hari ke 19-21. Melakukan rancangan monitoring untukmesin penetas telur dapat dilakukan dengan menggunakan sensor DHT21. Potensi penetasan telur ayammenggunakan mesin penetas telur ayam yang telah diteliti hanya sebesar 3.33% saja dari total 60 telur yangditetaskan. Jumlah kecil dari telur yang dapat ditetaskan dikarenakan terdapat error pada saat proses penetasan,jika tidak terdapat error maka jumlah telur yang menetas akan memiliki potensi yang lebih besar. Elechouse VoiceRecognition Module V3 dapat mengenali suara anak ayam, akan tetapi kemampuannya masih terbatas karenamodul hanya dapat mengenali 7 pola suara disaat bersamaan.Kata kunci: DHT21, Arduino Nano, Elechouse Voice Recognition Module V3.ABSTRACTChicken is one of the sources of protein that is cheap and easy to obtain by the people of Indonesia. Along withthe rapid development and growth of Indonesia's population, this is directly proportional to the level of publicconsumption of meat, especially the need for chicken meat. Chickens can be easily bred by ordinary people andbreeders, to be able to incubate chicken eggs, it takes a place with a temperature and humidity that is suitable forchicken eggs to hatch. Hatching of chicken eggs takes 18–21 days, which means that the chicken eggs are in theincubator during this time, with the condition that the incubator must maintain the temperature and humidity init. This system will read the temperature and humidity values from the hatchery using the DHT21 sensor, thetemperature and humidity data will be used as a reference to control the actuator in the form of a relay connectedto the bulb. It is intended that the temperature in the hatchery remains controlled according to the optimum pointfor hatching chicken eggs, which is at a temperature of 37–40°C. In addition, temperature and humidity data willalso be sent to the IoT system and power supply (via a single-board computer). In addition to reading thetemperature and humidity values in the hatchery, this system will also detect the sounds of hatching chickens withthe help of the voice recognition module. The overall test results for 39 days of the study were carried out on eggsby giving a temperature set point at 37°C–38°C. The determination of the temperature set point is obtained fromvarious literatures which says that the temperature can be set at 35°C–40°C. The humidity level in the eggincubator room was obtained at a value of 43.10%–47%RH without giving special treatment such as adding amist maker or fan. In general, conditions for hatching eggs require giving special treatment to eggs until day 18with a humidity of 50%–55%RH and 60%–65%RH on day 19–21. Carrying out monitoring designs for eggincubators can be done using the DHT21 sensor. The potential for hatching chicken eggs using a chicken eggincubator that has been studied is only 3.33% of the total 60 eggs hatched. The small number of eggs that can behatched is due to an error during the hatchin", }