Gejala kecemasan baik yang bersifat akut maupun kronik (menahun) merupakan komponen utama bagi hampir semua gangguan jiwa (psychiatric disorder). Jumlah orang yang menderita gangguan kecemasan baik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah penduduk, dengan perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1. Diperkirakan antara 2-4% diantara penduduk suatu saat dalam kehidupannya pernah mengalami gangguan cemas. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan perawat dan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasangan hidup pasien yang dirawat. Jenis penelitian kuantitatif analitik. Desain penelitian adalah cross sectional. Populasi dalamĀ penelitian ini adalah jumlah pasangan hidup pasien di ICU Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Blora bulan Desember 2016 sebanyak 32 pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah pasangan hidup pasien di ICU Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Blora pada bulan Januari 2017 sebanyak 35 pasien. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji Korelasi Rank Spearman. Ada hubungan antara dukungan perawat dengan tingkat kecemasan pasangan hidup pasien yang dirawat (P-value = 0,039). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasangan hidup pasien yang dirawat (P-value = 0,005). Rumah sakit membuat standar operasional prosedur pemberian dukungan pada pasien kritis untuk mengurangi tingkat kecemasan pada keluarga.
Copyrights © 2017