Energi listrik merupakan komponen utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik yang tersimpan dalam arus listrik dan tegangan listrik. Sebagian besar pemakaian beban listrik di masyarakat hampir 90% memakai beban elektronika atau beban non linier. Pemakaian beban nonlinier akan menimbulkan gangguan harmonisa, merupakan fenomena yang disebabkan oleh pengoperasian beban listrik yang tidak linier. Harmonisa ini mengakibatkan terbentuknya gelombang berfrekuensi tinggi yang merupakan kelipatan dari frekuensi dasar 50/60 Hz untuk gelombang AC, sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan secara ideal akan menjadi cacat. Pada beban, harmonisa mengakibatkan overheated pada peralatan yang mengakibatkan derating pada insulasinya sehingga terjadi kerusakan pada peralatan elektronik. Parameter besarnya harmonisa sering dinyatakan dengan THD (Total Harmonic Distortion). Pada penelitian ini Gedung M. Nuh lantai tiga Politeknik Negeri Madiun sebagai objek penelitian karena merupakan pusat laboratorium untuk prodi Teknik Listik dan Teknik Komputer Kontrol yaitu Laboratorium Komputer, LaboratoriumInstalasi Listrik, dan Laboratorium PLC dan Mikrokontoler. Laboratorium tersebut terdapat banyak beban listrik nonlinear yang dapat membangkitkan distorsi harmonik sehingga menyebabkan terganggunya kualitas daya listrik. Berdasarkan pengukuran dan analisis besar Total Harmonic Distortion (THD) yang terjadi di Gedung M. Nuh lantai tiga Politeknik Negeri Madiun didapatkan hasil THD-F dan THD-R arus rata-rata pada segment utara (LP-3A) dan segment selatan (LP-3B) melebihi standar IEEE 512-1992 yaitu sebesar 5%; dan nilai THDi segment LP-3B lebih besar dibanding segment LP-3A.
Copyrights © 2016