Saat ini angka kejadian tuberkulosis (TB) dewasa di Indonesia meningkat. Hal ini berimplikasi terhadap peningkatan penularan tuberkulosis pada anak, karena anak merupakan kelompok usia yang sangat rawan tertular TB dan hanya akan mendapatkan tuberkulosis dari orang dewasa. Saat ini Kabupaten Cirebon menjadi kabupaten ke-empat dengan jumlah penderita TB dewasa terbanyak di Jawa Barat, yang akan berimplikasi pada peningkatan jumlah anak yang menderita tuberkulosis. Angka penemuan kasus TB anak di Kabupaten Cirebon masih rendah, terutama pada anak sekolah, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas guru sekolah dalam melakukan deteksi dini TB pada anak sekolah. Kegiatan ini berupa pemberdayaan guru sekolah dasar dalam melakukan deteksi dini dan penemuan kasus tuberkulosis pada anak sekolah. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah guru sekolah dasar di Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon, yakni sejumlah 25 orang guru sekolah. Luaran kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor guru dalam melakukan deteksi dini TB pada anak. Metode kegiatan ini dilakukan dengan ceramah, simulasi, small group discussion dan praktikum. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan guru sebelum dilakukan kegiatan pemberdayaan adalah 46 (SD: 0,46), dan rata-rata skor pengetahuan guru setelah dilakukan kegiatan adalah 97,6 (SD: 0,21), dengan rata-rata peningkatan skor 50, 92 (SD: 0,45), dan kemampuan psikomotor peserta 100% dalam kategori baik. Hasil screening menunjukkan jumlah siswa yang dicurigai mengalami TB dan perlu pemeriksaan lebih lanjut adalah sebesar 52 siswa (8.5%) dari 612 siswa yang dilakukan screening. Hasil kegiatan ini merekomendasikan puskesmas untuk melakukan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan untuk meningkatkan capaian deteksi dini TB pada anak. Kata kunci: Anak sekolah, guru, pemberdayaan, tuberculosis.
Copyrights © 2018