ABSTRAKEfektivitas koperasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa mengalami banyak tantangan, bahkan sampai titik nadir. Pemerintah nampaknya berputus asa dalam mengembangkan koperasi. Dalam kondisi yang labil ini Pemerintah membentuk korporasi publik sebagai alternatif lain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa., yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan BUMDes ini Pemerintah membuktikan kehadirannya dalam masalah-masalah kesejahteraan yang dihadapi masyarakat desa. Dalam awal sepak terjang BUMDes sejak tahun 2009 memberikan harapan besar bagi warga desa karena Pemerintah mencairkan Dana Desa yang bersumber dari APBN. Salah satu penggunaan dana desa ini adalah untuk permodalan BUMDes. Dalam perjalanannya, timbul masalah yang pelik yang berkaitan dengan pengelolaan Dana Desa ini, yaitu masalah pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan negara. Artikel ini akan membahas tentang kompetisi dan reaktualisasi korporasi sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, yaitu apakah Pemerintah kembali ke koperasi atau melanjutkan BUMDes atau melakukan sinergi antara koperasi dengan BUMDes.Kata kunci: koperasi, bumdes, masyarakat desa, ekonomi, solusi keuangan desa ABSTRACTThe effectiveness of cooperatives in an effort to improve the well-being of villagers have some inhibitions. On the other hand, BUMDes is present as a solution to these problems. Related problems of the phenomenon that is the effectiveness of the Cooperative as a business entity of the village before the BUMDes as well as the obstacles encountered in improving the welfare of the BUMDes village community as well as the relevant solutions for menyejahterakan villagers in Indonesia. So in the end, the writer can formulate concepts which are the most appropriate to use in the village as a means of increasing the welfare of villagers. Keywords: cooperative, bumdes, village community, economy, financial solutions village
Copyrights © 2017