Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem ketenagakerjaan perusahaan dan sumber daya manusia. Di samping itu, K3 juga memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan dan berbanding lurus dengan produktivitas perusahaan. Salah satu kajian K3 adalah ergonomi. Perancangan perbaikan stasiun kerja merupakan salah satu usaha yang harus dilakukan untuk mencapai keselarasan dalam ergonomi. PT. Louserindo Megah Permai merupakan perusahaan yang bergerak di dalam bidang industri manufaktur lift. Pada lantai produksinya terlihat masih banyak pekerjaan yang dilakukan tidak ergonomis dan memiliki risiko menyebabkan musculoskeletal disorder. Sehingga pada kasus ini, diimplementasikan perancangan perbaikan stasiun kerja kritis dengan menggunakan analisis metode PLIBEL Checklist. Untuk menentukan operator kritis digunakan kuesioner Nordic Body Map dan untuk menentukan stasiun kerja kritis digunakan metode CTD Risk Index. Dari perhitungan yang telah dilakukan, operator kritis adalah operator pemotongan dan pengelasan dan operator granito pada subgroup RMS. Stasiun kerja kritis adalah stasiun kerja pemasangan granito. Usulan perancangan perbaikan stasiun kerja adalah lift table. Ukuran yang digunakan agar lift table ergonomis pada pekerjaan pemasangan granito yaitu dengan tinggi 679 mm, panjang 2460 mm, lebar 2232 mm, space bagian dalam lift table 1120 mm, dan panjang foot controller untuk hydraulic system 96 mm.
Copyrights © 2015