Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol 3, No 1 (2018): Edisi September 2018

TUJUAN PELAKSANAAN PESTA HORJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MANDAILING

Rosmilan Pulungan (Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah)
Adrial Falahi (Universitas Muslim NusantaraAl-Wasliyah)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2018

Abstract

Abstrak. Tapanuli Selatan adalah salah satu Kabupaten yang berada di wilayah Propinsi Sumatera Utara. Etnis yang berasal dari kabupaten ini disebut etnis Batak Mandailing, yang memiliki berbagai kegiatan adat. Horja godang adalah sebuah pesta adat  upacara perkawinan masyarakat Tapanuli Selatan, dimana aktifitas kesenian disertakan (margondang) yang  disertai dengan manortor (menari). Tortor yang ditarikan pada kegiatan ini ada beberapa tahap yaitu tortor Suhut Bolon, Tortor Kahanggi, Tortor Anak Boru, Tortor Raja-raja Torbing Balok, Tortor Panusunan Bulung, Tortor Naposo Nauli Bulung, dan Tortor Manora Pule. Pada penyajiannya, panortor ditentukan oleh sistem kekerabatan (dalihan natolu) termasuk urutan tortor yang harus dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Bentuk penyajian dalam bentuk tulisan adalah deskriptif analitik. Dengan menggunakan metode ini hasil penelitian akan dideskripsikan dan dianalisis dengan fokus utama pada bidang budaya dan sosialnya.Kata kunci : tor-tor, horjagodang, magondang, struktur, makna Abstract.  South Tapanuli is one of the Regencies in North Sumatra Province. Ethnicity from this district is called the Mandailing Batak ethnic group, which has various customary activities. Horja godang is a traditional wedding ceremony ceremony for the people of South Tapanuli, where art activities are included (margondang) accompanied by manortor (dancing). Tortor who danced in this activity there are several stages, namely tortor Suhut Bolon, Tortor Kahanggi, Tortor Anak Boru, Tortor Kings of Torbing Balok, Tortor Panusunan Bulung, Tortor Naposo Nauli Bulung, and Tortor Manora Pule. In the presentation, the panor is determined by the kinship system (transfer of natolu) including the order of tortor that must be done. The research method used is a qualitative method. The form of presentation in writing is descriptive analytic. Using this method the results of the research will be described and analyzed with a primary focus on the cultural and social fields. Keywords: tor-tor, horjagodang, magondang, structure, meaning

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

Bahastra

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Jurnal yang fokus menerbitkan Penelitian Bahasa; Penelitian Sastra; Penelitian Tindakan Kelas Bahasa; Kajian Pustaka; Pengembangan Bahan Ajar Bahasa; Media Ajar Bahasa; dan Penilaian Pembelajaran ...