<![CDATA[Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor terjadinya karies gigi karena adanya kandungan tembakauseperti tar ,nikotin, dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan menjadi kasardan mempermudah perlekatan plak. Saliva bekerja sebagai buffer , mengatur pH rongga mulut ketikakeadaan rongga mulut asam. Kemampuan saliva dalam menetralisasi asam pada perokok lebih rendah,sehingga berdampak pada kerentanan terhadap karies gigi. Penelitian ini adalah penelitian survey analitikdengan desain cross sectional. Yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasan merokok dan pH salivadengan kesehatan gigi dan mulut. Analisa data dilakukan dengan One Way Anova dengan hasil: Adahubungan yang signifikan antara merokok dengan status kebersihan gigi dan mulut (Debris p=0,011;Kalkulus p=0,001 ; OHI-S p=0,006), Karies (p=0,000) dan Gingivitis (p=0,021). Tidak ada hubungan yangsignifikan antara lama merokok dengan status kebersihan gigi dan mulut (Debris p=0,268; Kalkulus p=0,826; OHI-S p=0,922), sedangkan untuk Karies dan Gingivitis diperoleh ada hubungan yang signifikan denganLama Merokok (Karies p=0,000) dan Gingivitis (p=0,013). Ada hubungan yang signifikan antara pH Salivadengan status kebersihan gigi dan mulut (Debris p=0,000; Kalkulus p=0,004 ; OHI-S p=0,001), Karies(p=0,039) dan Gingivitis (p=0,007). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan merokok dan keadaan pHsaliva dengan status kesehatan gigi dan mulut di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten DeliSerdang. Diharapkan kepada masyarakat untuk menghentikan kebiasaan merokok dan pemerintah giatmelaksanakan kampanye anti rokok.]]>
Copyrights © 2018
