Editor yang terhormat… Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan segera setalah bayi lahir untuk mencegah terjadinya kematian pada bayi 1,2,3. Empat puluh persen kematian bayi terjadi pada bulan pertama kehidupannya 4,5,6. Bayi yang mulai disusui dalam waktu 1 jam setelah lahir dapat mencegah 22 % kematian pada bayi dalam 28 hari pertama 7,8,9. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013 menunjukkan bahwa persentase tertinggi proses mulai menyusu pada anak umur 0-23 bulan adalah pada 1-6 jam (35,2%). Proses mulai menyusu pada satu jam pertama setelah lahir hanya 34,5%. Hasil Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi IMD pada anak umur 0-23 bulan adalah 58,2% dan hanya 15,9 % yang melakukan IMD ≥ 1 jam. Jika berdasarkan daerah tempat tinggal, hasil Susenas Maret 2017 menunjukkan bahwa persentase status IMD di daerah perkotaan (70,02%) lebih tinggi dibandingkan perdesaan (64,05%) 10,11,12. Pemberian IMD tidak terlepas dari pengaruh tatanan budaya, tatanan norma yang berlaku di masyarakat dan kepercayaan (agama) 13,14,15,16. Beberapa ibu di Kota Kendari masih ada yang percaya dan yakin bahwa kolostrum adalah ASI yang sudah basi dan pemberian madu pada usia dini baik untuk kesehatan bayi baru lahir. Pada sebagian masyarakat, semakin meningkat status sosial ekonomi, masyarakat beranggapan bahwa susu lebih baik dibandingkan dengan ASI. Oleh karena itu perlu peningkatan pemahaman pada masyarakat terkait pentingnya IMD.
Copyrights © 2019