Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara sampai pada bulan Juni 2014, terdapat 708 kasus diare, kasus terbanyak terdapapat pada usia > 5 tahun sebanyak 430 kasus; kasus tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Tombatu sebanyak 115 kasus, dan Desa dengan kasus diare terbanyak yaitu Desa Betelen sebanyak 73 kasus diare yang diderita oleh balita. Jenis penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Besar sampel dalam penelitian ini tidak dilakukan, karena seluruh populasi yaitu 73 orang balita dijadikan sebagai sampel, dan menjadi responden dalam penelitian ini yaitu orang tua balita atau penghuni rumah yang dapat berkomunikasi dan bersedia untuk diwawancarai. Hasil pengolahan dan analisis data secara bivariat dengan menggunakan uji chi square mendapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara penyediaan sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita, yang memperoleh nilai p = 0,002 dan terdapat hubungan yang bermakna antara penyediaan jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita, yang memperoleh nilai p = 0,003. Kesimpulan yaitu ada hubungan yang bermakna antara penyediaan air bersih dan penyediaan jamban keluarga dengan kejadian diare di Desa Betelen Kecamatan Tombatu. Saran Bagi masyarakat yang tidak mempunyai sarana air bersih dan jamban keluarga agar membuat atau membangun sarana air bersih dan jamban keluarga dan Perlunya peranan dan dukungan petugas kesehatan dalam usaha pencegahan penyakit diare yang di tularkan lewat lingkungan, petugas selalu melakukan pengamatan dan pengawasan untuk menjaga penyebaran penyakit berbasis lingkungan seperti penyakit diare.
Copyrights © 2017