Di banyak tempat, perempuan masih mendapatkan hak yang sepantasnya. Mereka dibatasi oleh adanya peraturan dalam budaya yang mereka anut sehari-hari. Keterbatasan tersebut menghambat kesempatan perempuan untuk memiliki pengalaman, pengetahuan dan aktualitas diri. Berbagai media telah menunjukkan gambaran kondisi tersebut dan film merupakan salah satu contoh yang bagus. Film English Vinglish memperlihatkan kehidupan perempuan India yang masih disibukkan dengan kegiatan domestik sehingga kebebasan dan pengetahuannya terbatas. Film ini dapat dikaji menggunakan beberapa pendekatan komunikasi antar budaya seperti teori muted group, stereotip, bahasa dan sebagainya. Sehingga dapat diketahui solusi yang baik untuk mengatasi adanya keterbatasan perempuan yang menghambat interaksinya dalam komunikasi khususnya komunikasi antar budaya.
Copyrights © 2016