Menjadi pemeluk Islam di Papua tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pemeluknya. Islam sendiri adalah agama ‘baru’ yang hadir di Papua karena para pendatang, bukan agama mayoritas masyarakat asli Papua. Oleh karena itu, nilai-nilai Islam yang ada di Papua tidak berorientasi pada penerapan Rahmatan Lil Alamin tetapi lebih kepada nilai-nilai ekonomi yang menjadi prioritas bagi pemeluk Islam yang lain. Para muslim Papua dihadapi oleh tantangan menjadi Islam yang Rahmatan Lil Alamin tetapi di sisi lain situasi dan kondisi di Papua kurang mendukung. Saat ini sedang berlangsung model-model penyimpangan baru (Neo-Devian) dalam beragama (Islam). Tumbuh suburnya ormas Islam, lembaga pendidikan Islam, paham-paham baru dalam Islam, tidak sejalan dengan pembinaan kelompok muslim marginal. Munculnya berbagai hal baru tersebut lebih disebabkan oleh dorongan pasar yang begitu kuat, merubah tatanan kehidupan agama dan maindset para cendekiawan Muslim dari hal-hal yang bersifat etis menjadi sekedar gambaran estetis, para cerdik pandai Islam terbawa oleh arus pasar yang menganggap segala sesuatu adalah komoditas yang bisa diperjualbelikan, sehingga Islam berakhir pada hukum jual beli.Kata Kunci : Islam Rahmatan Lil Alamin,Papua, Neo-Devian
Copyrights © 2018