Fenonema keberhasilan Yamaha menggeser Honda memang sebuah kejadian yang sangat menarik dilihat dari perspektif strategi pemasaran. Tak pelak strategi pasar Yamaha untuk mengalahkan Honda ini dimulai semenjak mereka sukses memperkenalkan sepeda motor otomatis bermerk Mio. Saat itu, pasar skutik memang sama sekali baru buat konsumen Indonesia. Yamaha melihat bahwa inilah salah satu peluang terbaik untuk merebut pasar sepeda motor di Indonesia. Ketika Yamaha mulai memperkenalkan Mio, sang penguasa pasar Honda tenang-tenang saja. Atau mungkin Honda mengalami semacam rasa percaya diri yang berlebihan. Orang menyebutnya sebagai danger of complacency atau puas diri yang berlebihan. Kemudian kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT Astra Honda yang mencangkup kegiatan periklanan, promosi penjualan dan media yang digunakan untuk promosi dari hasil rata-rata penjualan sebesar Rp14.700.000.000,00 memerlukan rata-rata biaya untuk media berpromosi sebesar Rp4.030.000.000,00. Dengan rasio biaya promosi 27% dari total penjualan dan penciptaan brand Honda yang masih kalah dibandingkan dengan Yamaha maka harus ada suatu terobosan yang perlu dicoba untuk mengembalikan brand image melalui web.Kata Kunci : Brand, differensiasi, Promosi
Copyrights © 2014