Dewasa ini kegiatan ekstraksi kayu menggunakan sistem kabel layang di Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang bertopografi berat merupakan salah satu pilihan untuk upaya yang tengah dicoba untuk memperkecil kerusakan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas kerja, biaya ekstraksi kayu dan dampak ekologis penggunaan sistem kabel layang dengan yarder Thunderbird TTY 70.Produktivitas kerja dilakukan dengan cara menghitung prestasi kerjanya per jam. Biaya ekstraksi kayu dihitung berdasarkan biaya tetap dan biaya operasi alat serta produktivitas kerjanya. Dampak ekologis diukur dengan cara menghitung keterbukaan tajuk pohon dan permukaan lantai hutan sebagai akibat penebangan dan penyaradan kayu .Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas kerja rata - rata sebesar 9,81 m3/rit atau 12,4 m3/jam. B iaya tetap alat sebesar Rp. 431.249/jam, biaya operasi sebesar Rp. 43.128/jam dan biaya ekstraksi kayu per m3 sebesarRp 39.000/m3. Keterbukaan tajuk rata - rata 4.051 m2/jalur, keterbukaan permukaan lantai tanah hutan 107,82 m2 atau 1,08 % per hektar, kerusakan tegakan tinggal akibat penebangan dan penyaradan rata-rata sebesar 12,27 %/ha. Kelebihan penggunaan alat dalam operasi pemanenan ini adalah ramah lingkungan sedang kelemahannyaharganya sar:gat mahal.
Copyrights © 1999