Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan tingkat sensitivitas peternak ayam ras petelur bila terjadi perubahan harga input, harga output, dan mahalnya upah tenaga kerja. Lokasi penelitian berdasarkan purposive method di Desa Saronggi dan Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode Total Sampling. Kriteria kelayakan usaha yang digunakan yaitu: Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio ( Net B/C Ratio), Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C), dan Payback Periods. Analisis sensitivitas yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan persentase 5% sebagai batas minimal persentase tingkat perubahan input dan output, 10 % sebagai batas atas dari persentase perubahan input dan output, dari kegiatan usaha peternakan ayam petelur. Hasil analisis dapat dinyatakan bahwa usaha peternakan ayam ras petelur layak atau direkomendasikan “GO” untuk diusahakan/dikembangkan pada skala yang lebih besar. Hal ini mengacu pada tingkat kemampuan mengembalikan biaya investasi (IRR) diatas nilai discount factor. Net B/C Ratio dan Gross B/C Ratio dalam analisis finansial lebih besar dari 1. NPV pada tingkat discount factor sebesar 9,98 % atau 0,83% per bulan menunjukkan sebesar Rp. 32.241.500,. Analisis sensitivitas dengan menggunakan skenario naiknya harga input dan turunnya harga output pada tingkat persentase masing-masing sebesar 5%, dan 10%, ternyata tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan usaha peternakan ayam ras petelur kecuali kenaikan 10% pada sarana produksi akan mematikan usaha peternak ayam ras petelur di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.
Copyrights © 2012