Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Student Fasilitator and Explaining (SFaE) lebih baik dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional, untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Student Fasilitator and Explaining (SFaE), untuk mengetahui hambatan siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan komunikasi matematis. Metode Penelitiannya adalah metode eksperimen Semu (Quasi Eksperiment), desain penelitian berbentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII di Cianjur dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling (ditentukan). Adapun sampelnya yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-5 sebagai kelas kontrol. Instrument dalam penelitian ini terdiri dari instrument tes yaitu tes kemampuan komunikasi matematis dan instrument non-tes yaitu angket skala sikap. Pokok bahasan yang disajikan sebagai bahan materi adalah bangun ruang sisi datar (kubus dan balok). Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Student Fasilitator and Explaining (SFaE) lebih baik dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Student Fasilitator and Explaining (SFaE) pada umumnya positif. Hambatan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan komunikasi matematis yaitu siswa kesulitan dalam pengaplikasikan rumus pada saat mengerjakan soal, siswa kesulitan dalam memahami soal berbentuk cerita dan siswa kesulitan dalam membuat sketsa atau gambar. Kata Kunci: Hambatan Siswa; Komunikasi Matematis; Sikap Siswa; Student Fasilitator and Explaining (SFaE).
Copyrights © 2019