Kurangnya ruang publik untuk masyarakat pada kota-kota besar diakibatkan oleh tingginya angka pembangunan kota pada kota-kota besar. Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia juga termasuk kota dengan ruang publik yang sedikit. Minimnya ruang publik pada suatu kota dapat menyebabkan terbentuknya karakter/perilaku masyarakat kota yang individual. Untuk mencegah masyarakat yang individual di Jakarta maka diperlukan ruang-ruang publikĀ yang dapat digunakan masyarakat kota. Sebenarnya ruang publik dapat diciptakan melalui pemanfaatan ruang negative hasil sisa pembanguan kota seperti ruang antar gedung, bantaran kali, maupun ruang negative yang berada dibawah jalan layang. Seperti pada jalan layang Slipi, terdapat suatu pemanfaatan ruang negative menjadi ruang publik berupa masjid dan area pedagang makanan. Contoh ini dapat dipelajari untuk menjadi contoh penerapan bagaimana pemanfaatan ruang publik negatif menjadi ruang publik yang mendukung kegiatan masyarakat sekitar. Dalam penelitian ini penulis melakukan metode penelitian metode penelitian kualitatif desrkiptif rasionalistik sebagai metode untuk menganalisa
Copyrights © 2015