Jurnal Kimia dan Kemasan
Vol. 38 No. 2 Oktober 2016

Isolasi Squalen Dari Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD)

Eka Nuryanto (Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Jl. B. Katamso No. 51 Medan)
Justaman A Karo Karo (Balai Riset Dan Standardisasi Industri Medan. Jl. Sisingamangaraja No.24, Medan)
Eddiyanto Eddiyanto (Universitas Negeri Medan. Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate Medan)
A. Gazali S. Sinaga (Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Jl. B. Katamso No. 51 Medan)
Retno Widiastuti (Universitas Negeri Medan. Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate Medan)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2016

Abstract

Asam lemak sawit distilat (ALSD) merupakan hasil samping dari pabrik minyak goreng kelapa sawit dan mengandung squalen sekitar 1%. Squalen dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam industri kosmetika dan obat-obatan. Pada penelitian ini squalen diperoleh dari saponifikasi ALSD yang dilanjutkan dengan ekstraksi dan pencucian sehingga diperoleh cairan berwarna kuning yang kemudian dianalisis menggunakan gas chromatography (GC) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Pemurnian cairan ini menggunakan kromatografi kolom dengan fase gerak heksan dan fase diam silika gel tipe 60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ALSD adalah kadar air 0,30 %, asam lemak bebas (ALB) 90,56 %, bahan tak tersabunkan 9,03 %, bilangan penyabunan 223,23 mg KOH/g, bilangan peroksida 25,86 mek/Kg. Sementara komposisi asam lemak di dalam ALSD adalah asam laurat (C:12) 0,19 %, asam miristat (C:14) 1,03 %, asam palmitat (C:16) 48,59%, asam stearat (C:18) 3,71 %, asam oleat (C:18:1) 37,74%, asam linoleat (C:18:2) 7,97 %, dan asam linolenat (C:18:3) 0,21 %. Sementara itu kandungan squalen di dalam bahan tak tersabunkan adalah 139.000 ppm. Squalen yang diperoleh masih tidak murni terbukti dengan hasil analisis FTIR munculnya puncak pada bilangan gelombang 1700 cm-1 yang menunjukkan gugus C=O karbonil. Pemurnian dengan kromatografi kolom dapat memurnikan squalen hingga konsentrasi 239.000 ppm. 

Copyrights © 2016