Ekstrak MeOH jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) telah diteliti efek hepatoprotektif pada dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB dengan menggunakan metode induksi CCl4. Mencit jantan galur Swiss (25±1,5 g) diberi perlakuan dengan jahe merah (100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB) dan Sillymarin (100 mg/kgBB) selama dua minggu sebelum diinduksi CCl4, 0,5 ml/kgBB secara intraperitonial. Setelah 24 jam mencit dibunuh dan diambil darah melalui vena porta untuk diuji aktivitas SGPT dan SGOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas SGPT dari ekstrak MeOH jahe merah dengan dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB, Sillymarin, kontrol, dan normal berturut turut, (34,51±5,3427) (38±4,28) (27,26±1,06) (36,61±1,87) dan 25,37±2,01 IU/L. Sedangkan aktivitas SGOT dari Ekstrak MeOH jahe merah dengan dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB, Sillymarin, kontrol dan kelompok Normal berturut turut, (88,88±0,94) (83,88±3,91) (83,99±7,24) (92,97±8,16) (82,99±3,97)U/L. Ekstrak MeOH jahe merah dosis 200 mg/kgBB dan Sillymarin secara signifikan (p < 0,05) dapat menurunkan aktivitas SGPT dan SGOT. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak MeOH jahe merah mempunyai efek hepatoprotektif.
Copyrights © 2011