Tarik tambang adalah salah satu permainan tradisional yang seringkali dimainkan oleh masyarakat. Permainan ini mudah, murah dan sangat populer, dan mengandung nilai-nilai sila ke-3 yakni nilai persatuan. Nilai persatuan dalam sila ke-3 dapat dibagi menjadi nilai kekeluargaan dan nilai kegotongroyongan. Sekalipun permainan ini cukup dikenal masyarakat luas, tetapi kenyataan menunjukkan belum dikembangkan sebagai permainan yang dapat memupuk rasa kegotong royongan dan persatuan. Persoalannya adalah bagaimana aktualisasi kekeluragaan (persaudaraan) dan nilai kegotongroyongan dalam permainan tarik tambang? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau suatu situasi sosial. Obyek penelitian adalah aktualisasi nilai-nilai kegotongroyongan dalam permainan tarik tambang. Aktualisasi nilai tersebut diamati pada saat permainan tarik tambang dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai sejumlah responden yakni warga masyarakat, terutama kaum muda warga masyarakat yang pernah memainkan tarik tambang di lingkup wilayah RT 24 RW 06 Sidikan Pandeyan Umbul Harjo Yogyakarta. Analisis dilakukan dengan cara berfikir logis menghubungkan fakta satu dengan lainnya sehingga diperoleh gambaran umum mengenai aktualisasi nilai-nilai kegotongroyongan dalam permainan tarik tambang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai kegotong-royongan teraktualisaikan dalam setiap tahapan permainan tarik tambang. Pengembangan nilai kegotongroyongan yang didalamnya mencakup rasa persaudaraan, kebersamaam (kolektifitas), dan ikatan dalam kelompok yang membangun persatuan, teraktualisasikan dalam berbagai kesepakatan, penerapan strategi pemenangan permainan, solidaritas atau rasa saling menghargai atas prestasi yang diperolehnya.
Copyrights © 2012