Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) merupakan salah satu jenis tanaman asli Asia Tenggara yang tumbuh alami di daerah dataran atau rawa dengan sumber air yang melimpah. Sagu yang merupakan sumber karbohidrat memiliki potensi yang paling besar untuk digunakan sebagai pengganti beras. Pada daerah-daerah yang terisolasi dan sulit dijangkau seperti Papua, pengolahan sagu masih dilakukan secara tradisional. Pengolahan sagu yang belum memanfaatkan teknologi ini berdampak pada hasil produksi yang terbatas disamping kualitas produk yang rendah. Saat ini teknologi pengolahan sagu yang dimanfaatkan masyarakat merupakan teknologi mekanis (mesin parut) dan teknologi tradisional nani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan produksi pada alat parut sagu dengan cara tradisional dan cara modern. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata – rata produksi sagu antara cara konvensional dan cara modern adalah 57,2 Kg/Jam : 152,6 Kg/jam, atau hasil perbandingan 1 : 3. Dengan artian bahwa hasil produksi sagu dalam 1 jam produksi dengan menggunakan cara konvensional akan menghasilkan produk sagu 3 kali lebih banyak bila menggunakan mesin atau cara modern
Copyrights © 2018