Zona subduksi di selatan Jawa Timur merupakan bagian dari subduksi panjang yang terbentuk akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Keberadaan subduksi tersebut menjadi menarik untuk dikaji karena turut mempengaruhi aktivitas gunungapi dan potensi bencana alam di daerah tersebut. Pengkajian zona subduksi dan gunungapi dilakukan dengan melakukan pemodelan struktur bawah permukaan menggunakan anomali gravitasi dengan bantuan program Grablox dan Bloxer. Pemodelan dilakukan terhadap data sekunder anomali regional, dan anomali lokal. Data anomali gravitasi diperoleh dari Bureau Gravimetrique Internationale (BGI). Pembuatan model dilakukan dengan teknik inversi menggunakan metode Singular Value Decomposition (SVD) dan optimasi Occam. Hasil penelitian menunjukkan adanya penipisan kerak samudera rata-rata dari 20 km menjadi 15 km ke arah utara. Penipisan tersebut disebabkan adanya lapisan mantel atas yang menonjol dan mendesak kerak yang disebut flexural bulge. Ketebalan batuan sedimen pada cekungan busur belakang sebesar 4; 50 km, dan semakin ke timur nilainya semakin berkurang. Keberadaan dapur magma pada busur gunungapi di Jawa Timur pada umumnya diperkirakan pada kedalaman 6 km.kata kunci: anomali gravitasi; zona subduksi dan gunung api, Grablox ;Bloxer; pemodelan anomaligravitasi
Copyrights © 2017