PROSIDING SEMINAR NASIONAL
2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI

BACK ANALYSIS FENOMENA LIKUIFAKSI AKIBAT GEMPA PADANG 2009 MENGGUNAKAN METODE SEMI EMPIRIC

Rini Kusumawardani (Unknown)
Untoro Nugroho (Unknown)
Nurani Nanda Isnaeni (Unknown)



Article Info

Publish Date
18 Oct 2018

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi mengalami kebencanaan terbesar di dunia selain Jepang. Salah satu daerah di Indonesia yang sering mengalami kejadian gempa adalah Padang, Sumatera Barat. Kejadian Gempa Padang 2009, merupakan gempa kekuatan besar dengan skala magnitude 7,6. Peristiwa gempa ini, meluluhlantakkan kota Padang dengan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luar biasa dan korban jiwa yang tidak sedikit. Akibat gempa yang tersebut, diperoleh data di lapangan bahwa beberapa lokasi berpotensi mengalami likuifaksi. Bencana likuifaksi merupakan peristiwa  yang  belum  popular  di  Indonesia,  tetapi  kejadiannya  merupakan salah satu penyebab kerugian material dan  nyawa yang tidak sedikit. Lokasi penelitian  dilaksanakan  di  wilayah  Padang  dengan  mengambil  peristiwa Gempa Padang 2009 sebagai pemicunya. Berdasarkan dari penyelidikan tanah di lapangan, hasil analisa dengan menggunakan metode semi empiric menunjukkan bahwa daerah GOR Agus Salim, Lapai dan Pantai Padang memiliki potensi likuifaksi dengan nilai SF = 0.5 hingga 0.7. Percepatan tanah maksimal (amax) akibat gempa sebesar 46,85% g. Nilai CRR di daerah GOR Agus Salim berkisar antara 0,095-0,088. Nilai CRR di daerah Lapai berkisar antara  0,096-0,214  dan  di  daerah  Pantai  Padang berkisar  antara  0,126  – 0,213. Sedangkan nilai CSR di daerah Lapai dan GOR Agus Salim berkisar 0,340-0,560 dan 0,341-0,546. Nilai CSR untuk lokasi Pantai Padang berkisar antara  0,271-0,533.  Pada  daerah  penelitian  di  kota  Padang  menunjukkan bahwa di semua kedalaman tanah terindikasi mengalami likuifaksi. Keywords: gempa, likuifaksi, CRR, CSR

Copyrights © 2018