Gerakan post-feminisme banyak diperjuangkan melalui berbagai wacana pengetahuan baik media massa, buku ilmiah, maupun karya sastra. Melalui novel yang berjudul ââ¬ÅPerempuan di Titik Nolââ¬Â karya sastrawan, jurnalis sekaligus psikiater berkebangsaan Mesir, Nawal El Saadawi, mengekspresikan pandangannya àtentang keperempuanan kontemporer. Tujuan tulisan ini adalah membedah post-feminisme dalam novel ââ¬ÅPerempuan di Titik Nolââ¬Â untuk mendiskusikan akar gerakan feminisme dunia dan hakikat dasar gerakan post-feminisme yang terbingkai dalam paradigma ideologi postmodernisme, serta menghubungkan secara kontekstual dengan situasi di Indonesia.Post-feminist movement fought through many discourse of knowledge, mass media, books, and letters. Through the novel, entitled ââ¬ÂWomen at Point Zeroââ¬Â, writer, journalist and Egyptian psychiatrist, Nawal El Saadawi, expresses her points of view about contemporary womanhoond. The objective of this paper is to discuss post-feminism as represented in Women at Zero Point novel to shed light on post-feminist movement framed in ideological paradigm of postmodernism, and from there, make a contextual link with situation in Indonesia.
Copyrights © 2010