Dalam menghadapi persaingan global ini, perlu disusun strategi bersaing yang berpijak pada kompetensi inti (core competence), baik dalam hal harga (price), kualitas (quality), teknologi (technology), maupun fleksibilitas biaya produksi (fexibility cost). Khususnya pada sektor industri kecil dan menengah (IKM) yang memiliki peranan sentral dan strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan bahkan sampai mampu bertahan dikala Indonesia dilanda badai krisis dan mampu membangkitkan perekonomian nasional. Dalam studi ini ditemukan bahwa peran serta sektor IKM yang memiliki keunggulan komparatif, tidak disertai dengan penguasaan teknologi sebagai dasar pengembangan wilayah berbasis teknologi. Analisis didasarkan pada kemampuan dayasaing industri kecil dan menengah berdasarkan konsep pengembangan wilayah berbasis teknologi, yang mengindikasikan bahwa industri kecil dan menengah membutuhkan penguatan teknologi. Model konseptual pengembangan industri kecil dan menengah yang diusulkan mengarah pada kebijakan tentang pengembangan penguatan teknologi pada IKM agar memiliki daya saing di era global, dengan urutan prioritas pada komponen Technoware, Orgaware, Infoware, serta Humanware. Dengan demikian maka diharapkan IKM dapat mempertahankan pasar domestik, menghasilkan produk yang berkualitas dengan sentuhan teknologi.
Copyrights © 2005