Artikel ini diarahkan kepada pemikiran Wittgenstein tentang tanda.Pemikiran tentang tanda berkembang dalam tradisi semiotik. Semiotik dan filsafat bahasa merupakan tradisi yang berbeda, namun memiliki kesamaan dalam hal menaruh perhatian terhadap masalah makna. Pemikiran Wittgenstein dalam kedua periode pemikirannya memberikan pemahaman terhadap tanda dengan cara yang berbeda. Wittgenstein I mengatakan bahwa kompleksitas tanda tidak dapat begitu saja diselesaikan dalam analisis, karena penyelesaian tersebut akan menjadikannya berbeda dalam setiap struktur proposisinya. Menurut Wittgenstein II, tidak semua tanda mendatangkan kesan yang kuat pada diri kita. Misalnya tanda dalam logika aljabar membentuk kesan seketika yang dapat digantikan dengan yang lainnya tanpa menimbulkan reaksi yang kuat pada diri kita. Dewasa ini, tanda dalam budaya kontemporer berkembang menjadi tanda yang membingungkan, tanda semu, tanda kefasihan, dan alih tanda.Kata Kunci: tanda semu, tanda kefasihan, dan alih tanda
Copyrights © 2012