Jurnal Teknik Industri USU
Vol 3, No 5 (2013): Jurnal Teknik Industri USU

ANALISIS TINGKAT PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PENDEKATAN SMK3 DAN RISK ASSESSMENT DI PT. “XYZ”

Sirmon Paulus Tarigan (Universitas Sumatera Utara (USU))
Mangara M Tambunan (Unknown)
Buchari Buchari (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jan 2014

Abstract

PT. “XYZ” merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan Tandan BuahSawit (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). PT. “XYZ” menerapkan programKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai hal yang mutlak dalam upaya meningkatkanproduktivitas dan komitmen pihak perusahaan untuk memenuhi peraturan dan persyaratan yangterkait dengan mutu dan aspek lingkungan K3. Walaupun program K3 telah diterapkan, namunkecelakaan kerja tetap terjadi, seperti luka bakar, memar dan keseleo. PT. “XYZ” memiliki beberapamesin dan peralatan yang memiliki potensi bahaya dan dapat membahayakan karyawan. Berdasarkanhal tersebut, maka PT. “XYZ” perlu menganalisis penerapan program K3, mengidentifikasi sumberbahaya (hazard) dengan pendekatan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) danrisk assessment. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif. Metode pengumpulandata secara observasi dengan audit SMK3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan program K3 berdasarkan persepsikaryawan berada pada level Kuning dengan nilai tingkat pencapaian sebesar 70,23%. Tingkatpenerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan audit SMK3 menunjukkan PT.“XYZ” berhak untuk mendapatkan sertifikat bendera Emas dengan nilai pencapaian penerapansebesar 87,35%. Untuk tingkat kehilangan/kerugian (loss rate) berada pada kategori Kuning (kerugiansedang). Untuk level tingkat penerapan program K3 pada PT. “XYZ” berada pada level 2 (kategoriCukup Aman). Sedangkan untuk perangkingan bahaya (hazard) dalam kategori bahaya serius (serious)adalah stasiun kerja Pembantingan, kategori bahaya sedang (moderate) yakni stasiun kerja Perebusandan unit kerja Boiler, kategori bahaya kecil (minor) yakni stasiun kerja Pengepresan, Pemurnian danunit kerja Turbin, sedangkan kategori tidak perlu diperhatikan (negligible) yakni stasiun kerjaPengolahan Inti.

Copyrights © 2013