Jurnal Hortikultura
Vol 29, No 2 (2019): Desember 2019

Kajian Jumlah Populasi dan Varietas Terhadap Produksi dan Keuntungan Usahatani Bawang Merah di Sumatra Utara (Assessment of Population and Varieties Toward Production and Revenue of Shallot Farming in North Sumatra)

Sortha Simatupang (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara)



Article Info

Publish Date
20 Jun 2020

Abstract

Produktivitas bawang merah di Sumatra Utara saat ini lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas nasional. Terkait hal tersebut, perlu peningkatan produksi melalui perbaikan teknik budidaya bawang merah. Perbaikan teknik budidaya diawali dengan melakukan pemillihan varietas yang adaptif pada tingkat populasi tinggi di antaranya, yaitu Maja, Bima Brebes dan Mentes. Penelitian ini bertujuan mengetahui teknologi peningkatan produksi dan keuntungan usaha tani bawang merah di Sumatra Utara. Lokasi kegiatan dilaksanakan pada lahan petani dengan ketinggian tempat 1.340 m dpl., yang terletak di Desa Pancur Batu, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatra Utara pada musim kemarau, bulan Mei hingga Juli 2017. Penelitian ini merupakan super impose dari kegiatan pendampingan pengembangan kawasan Hortikultura di Sumatra Utara. Metode penelitian menggunakan rancangan petak terpisah. Petak utama adalah populasi dan anak petak, yaitu varietas. Perlakuan populasi, yaitu: (a) 175.000 (umum dipakai), (b) 233.333, (c) 311.111, dan (d) 466.667 rumpun/ha. Perlakuan varietas, yaitu varietas Maja, Bima Brebes, dan Mentes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan varietas tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. Nilai B/C tertinggi diperoleh dari perlakuan populasi 233.333 rumpun/ha, yaitu 2,08, sedangkan B/C populasi umum (175.000 rumpun/ha) adalah 1,46. Untuk mendapatkan keuntungan paling tinggi secara ekonomi dan layak secara teknis pada budidaya bawang merah tujuan umbi konsumsi, direkomendasikan agar menanam dengan populasi 233.333 rumpun per ha dengan pilihan varietas Maja, Bima Brebes atau Mentes.KeywordsBawang merah; Keuntungan; Populasi; Produksi; VarietasAbstract The productivity of shallots in North Sumatra is currently lower than the national productivity. Related to this, it is necessary to increase production through improved shallots cultivation techniques. Improvement of cultivation techniques begins with the selection of adaptive varieties of shallots at high population level including Maja, Bima Brebes, and Mentes varieties. This study aims to determine the technology to increase production and profits of shallot farming in North Sumatra. The location of the activity was carried out on farmers’ land with a hight of 1,340 m.asl, located in Pancur Batu Village, Merek Subdistrict, Karo District, North Sumatra on dry season, may until july 2017. This research was a super impose of the activities of supporting the development of the horticultural area in North Sumatra. The research method used a split plot design. The main plot were population treatments and subplots, namely variety. Population treatments were : (a) 175,000 (commonly used), (b) 233,333, (c) 311,111, and (d) 466,667 clumps /ha; variety treatments were Maja, Bima Brebes, and Mentes. The results showed differences in varieties did not significantly affect to shallot production. The highest of B/C value was obtained by the treatment of the population of 233,333 clumps/ha was 2.08 while the B/C of the general population (175,000 clumps/ha) was 1.46. To get the highest profit economically and technically feasible in the consumption of shallot for tuber consumption, it is recommended that planting with a population of 233,333 clumps per ha with a choice among of Maja, Bima Brebes or Mentes varieties.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

JHORT

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Hortikultura (J.Hort) memuat artikel primer yang bersumber dari hasil penelitian hortikultura, yaitu tanaman sayuran, tanaman hias, tanaman buah tropika maupun subtropika. Jurnal Hortikultura diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Litbang Pertanian, ...