Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT)
Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo

APLIKASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN GIS UNTUK DINAMIKA TEMPORAL TUTUPAN LAHAN DAN LAJU PERUBAHAN PENGGUNAAN TERHADAP FUNGSI LINDUNG DAS (STUDI KASUS FUNGSI LINDUNG KAWASAN DAS DI KABUPATEN SINJAI TAHUN 2013-2018)

Muhlis . (Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara Indonesia)
Fatmawati . (Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara Indonesia)
Iradhatullah Rahim (Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare)
Syamsia . (Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare)



Article Info

Publish Date
10 Dec 2019

Abstract

Lahan merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk menopang kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya (Rahning, 2017) (1). Permasalahan sumberdaya lahan memiliki cakupan yang sangat luas. Permasalahan-permasalahan tersebut meliputi: degradasi dan kerusakan lahan, konversi lahan pertanian produktif ke penggunaan non-pertanian, disparitas serta fragmentasi penguasaan/pemilikan lahan (Auliana, Ichsan dan Nurlina, 2017) (1). Salah satu permasalahan yang paling rawan terkait dengan dengan sumberdaya lahan adalah mengenai degradasi lahan. Degradasi lahan adalah proses penurunan produktivitas lahan, baik yang sifatnya sementara maupun tetap (Rahman, 2011) (2). Dalam dasawarsa terakhir ini, muncul berbagai permasalahan lingkungan hidup yang terkait dengan sumberdaya lahan (Rahning, 2017). Tujuan penelitian ini adalah 1). untuk mengetahui dinamika temporal tutupan lahan DAS di Kabupaten Sinjai 2). Pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap indeks fungsi lindung DAS Kabupaten Sinjai Tahun 2013-2018. Hasil klasifikasi tutupan lahan tahun 2019 berdasarkan interpretasi citra landsat 8 disajikan pada tabel 1 dan gambar 2. Tabel 1 menunjukkan bahwa pada tahun 2019 kelas tutupan lahan pertanian campuran merupakan kelas tutupan lahan dengan luasan terbesar yaitu 65.512,33 Ha dan jumlah pikselnya sebanyak 727.914 piksel, kemudian penutupan lahan berupa hutan primer seluas 2.083,80 Ha dengan jumlah pixek sebanyak 23.153 pixel, kemudian hutan sekunder seluas 2.564,88 Ha dengan jumlah pixel sebanyak 28.498 pixel kemudian penutupan lahan berupa tubuh air seluas 10.420,02 Ha dengan jumlah pixel sebanyak 115.778 pixel, tubuh air terdiri atas lahan sawah, rawa, sungai dan lain sebagainya kemudian penutupan lahan lainnya seluas 1.418,97 Ha dengan jumlah pixel sebanyak 15.766 pixel. Berdasarkan interpretasi tersebut maka Kondisi ini mengindikasikan bahwa kondisi tutupan hutan masih relatif stabil.

Copyrights © 2019