Humans are naturally born with a unique identity difference between one self and another. This difference also includes differences in inner spirit and physical form attached to humans which are then classified into the sexes of men and women, as evidence of the greatness of the Creator in realizing His creation of the universe. This difference was not originally to dominate the roles and positions of one another, but rather to complement each other, to share love and so that they both felt at ease. However, the journey of humanity's life in conquering nature and fighting each other in seizing the glory, changing the dominance of roles and positions between men and women. The physical weaknesses of women then deprived them of their rights, so that in the future, women's emancipation is born, a movement to obtain gender justice and equality between men's and women's rights. Among women emancipation figures, Aisyah is a figure that can not only be seen from the religious and spiritual side, but also from various other sides such as politics, economics, and education. Aisha can be said to be the foundation of gender justice and women's emancipation in the world. It is a reflection that the ideal of women's success is not only due to their achievement of happiness in the world, but also the hereafter. Keywords: Aisha, Emancipation and Women Manusia secara kodrati lahir dengan perbedaan identitas yang unik antara diri yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini juga mencakup perbedaan atas spirit bathiniah dan bentuk fisik yang melekat pada manusia yang kemudian digolongkan atas jenis kelamin laki-laki dan perempuan, sebagai bukti kebesaran sang Pencipta dalam mewujudkan kreasi-Nya atas alam semesta. Perbedaan ini pada awalnya bukanlah untuk saling mendominasi peran dan kedudukan antara satu dengan yang lain, melainkan untuk saling melengkapi, saling berbagi kasih sayang dan agar keduanya cenderung merasa tentram. Namun, perjalanan hidup umat manusia dalam menaklukan alam serta saling brtempur dalam merebut kejayaan, merubah dominasi peran dan kedudukan antara laki-laki dan perempuan. Kelemahan perempuan secara fisik kemudian menjadikan hak-hak atas mereka dirampas, sehingga dikemudian hari melahirkan emansipasi perempuan yaitu suatu gerakan untuk memperoleh keadilan gender dan kesetaraan antara hak laki-laki dan perempuan. Diantara tokoh emansipasi perempuan, Aisyah merupakan figur yang tidak hanya dapat dilihat dari sisi religius dan spiritual, namun juga dari berbagai sisi lainnya seperti politik, ekonomi, dan pendidikan. Aisyah dapat dikatakan sebagai peletak dasar keadilan gender dan emansipasi perempuan di dunia. Ia merupakan cerminan bahwa kesuksesan perempuan yang ideal bukan hanya sekedar atas pencapaian mereka akan kebahagian di dunia, melainkan juga akhirat. Kata Kunci: Aisyah, Emansipasi dan Perempuan
Copyrights © 2019