JURNAL ISTRENDI
Vol 4 No 2 (2019)

TRANSFORMASI MUSIKALISASI PUISI: KAJIAN ATAS TIGA PUISI

Syukrina Rahmawati (Unknown)



Article Info

Publish Date
25 Feb 2020

Abstract

Musikalisasi puisi berkembang semakin pesat. Tidak dipungkiri bahwa kehadiran musikalisasi puisi menjadi salah satu bentuk kegiatan bagi masyarakat dalam memahami sebuah puisi. Semua kalangan di masyarakat dapat menikmati sebuah musikalisasi puisi baik tua maupun muda. Hal itu dikarenakan bentuknya yang telah diubah ke dalam bentuk lagu. Studi kasus difokuskan pada puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono, “Paman Doblang” karya WS. Rendra , dan “Sajadah Panjang” karya Taufiq Ismail ke bentuk lagu “Aku Ingin” karya AGS Arya Dipayana, “Paman Doblang” karya Kantata-Takwa, dan “Sajadah Panjang” karya Bimbo. Penjelmaan lagu dari bentuk puisinya merupakan salah satu kreativitas komposer dalam memadukan unsur puisi dan musik sehingga menarik untuk dinikmati. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah transformasi ke musikalisasinya berupa lagu “Aku Ingin”, “Paman Doblang”, dan “Sajadah Panjang yang dilihat dari aspek hubungan intertekstual, dan peran serta fungsinya yang dapat diperoleh masyarakat secara keseluruhan berdasarkan bentuk lagunya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur-unsur musik dalam puisi dan bentuk musikalisasi atau lagunya memiliki peran masing-masing untuk memunculkan variasi sehingga membentuk suasana dan jiwa yang berbeda. Dengan demikian, pemahaman akan sebuah puisi tidak hanya dapat dilakukan dengan membaca biasa tetapi juga dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara seperti musikalisasi puisi. Cenderung melalui musikalisasi puisi, pembaca akan lebih mudah memahami sebuah puisi karena dibantu dengan media yang lain.

Copyrights © 2019