JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Vol 7 No 2 (2019): JURNAL CITRA KEPERAWATAN

Pengaruh Terapi Hipotermi terhadap Kejadian Kejang pada Bayi Asfiksia di Ruang Alamanda RSUD Bangil

Erik Kusuma (Universitas Jember)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2019

Abstract

Asfiksia perinatal menjadi salah satu penyebab kematian pada bayi baru lahir. Dampak asfiksia asfiksia perinatal diantaranya adalah kerusakan susunan saraf pusat yang mengakibatkan terjadinya ensefalopati hipoksia iskemia, yang ditandai dengan timbulnya kejang tonik klonik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi hipotermi terhadap kejadian kejang pada bayi asfiksia di Ruang Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah Bangil. Penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen bentuk static group comparison. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi asfiksia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Data yang diperoleh dianalisa dengan Uji Fisher. Bayi asfiksia yang diberikan terapi hipotermi hampir seluruhnya (91%) tidak mengalami kejang, sedangkan pada bayi asfiksia yang tidak diberikan terapi hipotermi, sebanyak 55% mengalami kejang. Dari hasil uji Fisher dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0.05) didapatkan nilai p=0,032 (<α 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi hipotermi terhadap kejadian kejang pada bayi asfiksia di Ruang Alamanda RSUD Bangil. Terapi hipotermi mencegah terjadinya kejang pada bayi asfiksia dengan mengurangi kecepatan metabolik serebral, menghambat aktivitas glutamat dan dopamine dan meningkatkan ambang batas kejang listrik pada otak. Kata Kunci: bayi asfiksia, kejang, terapi hipotermi

Copyrights © 2019