Penelitian ini bermaksud mencari konsep kaderisasi ulama yang dilakukan oleh para ulama di nusantara. Konsep tersebut dharapkan dapat menjadi acuan bagi pendidik hari ini untuk melakukan hal yang sama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa kaderisasi ulama biasa dilakukan melalui lembaga pesantren. Polanya adalah, pertama-tama ulama pemimpin pesantren mencari santri-santri unggulan dari santri yang ada untuk dijadikan kader ulama. Kemudian, santri unggulan tadi dibuatkan kelas khusus bersama ulama pemimpi pesantren. Kelas ini adalah kelas tambahan dengan materi yang lebih tinggi dari materi yang diberikan di kelas biasa. Selain itu, santri unggulan ini juga diberikan tugas untuk mengajar kelas bawah sebagai ajang latihan. Setelah menyelesaikan pendidikannya di pesantren, ia diarahkan untuk melanjutkan belajar kepada ulama lain yang memiliki kepakaran dalam satu ilmu tertentu. Proses ini sekaligus membawa santri unggulan tadi untuk merantau guna mematangkan jiwanya dan menambah jaringannya. Setelah selesai belajar dan merantau, santri unggulan tadi kembali ke pesantrennya dan diarahkan untuk menjadi penerus ulama di pesantren tempat ia belajar atau diarahkan untuk mendirikan pesantren baru di tempat lain dengan tetap berada di bawah bimbingan gurunya. Setelah itu maka santri unggulan itu mulai menjadi seorang ulama.
Copyrights © 2020