Kearifan lokal menjadi sumber pengetahuan dan pandangan dunia masyarakat pemiliknya. Akan tetapi, modernitas dan berbagai perkembangannya yang sering dipersepsi sebagai sebuah tata nilai baru yang lebih unggul dibanding nilai lokal memberikan ancaman terhadap eksistensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kearifan lokal Madura dan eksistensinya di era modern. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen Celurit Hujan Panas karya Zainul Muttaqin. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak-catat. Teknik analisis data dilakukan dengan penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal Madura lebih didominasi oleh sejumlah tata nilai yang bersifat sakral dengan mengedepankan pada aspek-aspek spiritualitas orang Madura. Berbagai kearifan lokal tersebut harus bergulat dengan dirinya sendiri dan pengaruh dari luar untuk tetap dapat bertahan. Di era modern ini, kearifan lokal Madura berada dalam ambang pergeseran, yaitu pemertahanan terhadap sejumlah tata nilai luhur yang telah diwariskan selama bergenerasi atau ikut dalam arus modernisasi yang mengedepankan pembangunan dan rasionalitas.
Copyrights © 2019