Sukun telah dikenal dengan kandungan metabolit sekunder yang dimanfaatkan secara tradisional untuk pengobatan, karena memiliki aktivitas antikanker. Senyawa fenolik telah diisolasi pada fraksi etil asetat kulit ranting sukun (Artocarpus communis). Isolasi senyawa fenolik dilakukan dengan tahapan ekstraksi, fraksinasi, dan pemurnian. Isolat yang diperoleh berbentuk padatan berwarna kuning sebanyak 2,1 mg. Isolat dikarakterisasi menggunakan spektrometer NMR-1H dengan pelarut aseton-d6. Data spektrum isolat A56X1 menunjukkan geseran kimia pada (δH ppm) 7,85 (2H, d, J=8,7 Hz), 7,1 (1H, s), 6,62 (1H, s), 6,58 (1H, dd, J=2,25 dan 2,2 Hz), 6,46 (1H, s), 13,5 (1H, s), 6,68 (1H, d, J=10 Hz) dan 5,75 (1H, d, J=11 Hz), 1,48 (6H, d, J=4,6 Hz). Berdasarkan hasil analisis fitokimia, isolat teridentifikasi positif mengandung senyawa golongan fenolik dan flavonoid. Data spektrum isolat memiliki banyak kemiripan dengan data spektrum senyawa carpachromene. Isolat diprediksi memiliki struktur dengan nama sebagai berikut : 8-(4,5-dihydroxyphenyl)-5-hydroxy-2,2-dimethylpyrano[3,2-g]chromene-6-one atau 8-(2,4-dihydroxyphenyl)-5-hydroxy-2,2-dimethylpyrano[3,2-g]chromene-6-one. Kata Kunci : Artocarpus communis, carpachromene, fenolik, flavonoid
Copyrights © 2020