Jalan Juang berada pada koridor penghubung kota Melawi dimana disepanjang ruasJalan terdapat fasilitas –fasilitas pelayanan umum seperti fasilitas perbankan, perbelanjaan, perkantoran, serta bidang jasa dan perdagangan, yang dapat menjadi tarikan lalu lintas. Hal ini menyebabkan arus lalu lintas cukup padat, terutama pada jam-jam sibuk (peak hours). Salah satu titik kemacetan yang ada di kota Melawi adalah ruas Jl. Juang dimana menjadi pintu masuk ke Kab. Melawi dan terdapat Pasar Melawi yang mana menjadi pusat aktivitas pendistribusian logistik dari Kota Melawi ke daerah-daerah Kabupaten Melawi ataupun sebaliknya. Banyaknya hambatan samping, kendaraan yang melintas, maupun kendaraan parkir di bahu jalan juga menambah masalah kemacetan. Oleh karenanya perlu dilakukan analisa dan solusi kemacetan yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan agar dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik terhadap lalu lintas di Kota Melawi. Berdasarkan analisa perhitungan pada segmen 1 jumlah volume kendaraan lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah volume kendaraan yang ada pada segmen 2. Untuk segmen 1 dan 2 total kendaraan terbanyak yaitu pada Hari Senin dengan waktu jam sibuk diperoleh pukul 07.00-08.00 waktu pagi. Perhitungan Kecepatan Arus Bebas dengan berpedoman MKJI 1997 diperoleh kecepatan rata-rata kendaraan 44,99 km/jam. Analisa kelas hambatan samping Segmen 1 pada jam puncak termasuk kelas H (tinggi), sedangkan untuk Segmen 2 termasuk kelas L (rendah). Adapun volume puncak lalu lintas ruas Jalan Juang Nanga Pinoh yaitu segmen 1 sebesar = 2246 smp/jam dan segmen 2 sebesar = 1998 smp/jam. Perhitungan derajat Jenuh pada Segmen 1DS = Q/C = 2246/2630,23 = 0,85, sedangkan Derajat Jenuh pada Segmen 2 DS = Q/C =1998/2950,99 = 0,68. Nilai derajat kejenuhan terbesar pada waktu jam puncak diperoleh nilai0,85 pada segmen 1. Semakin besar nilai derajat kejenuhan maka kapasitas jalan akan menurun, yang mengakibatkan kinerja jalan menjadi buruk, sehingga perlu diberikan suatu solusi untuk pemecahan masalah tersebut. Nilai derajat kejenuhan terbesar pada waktu jam puncak kondisi eksisting pada segmen 1 diperoleh nilai 0,85, sedangkan jika dilakukan alternatif solusi mengatasi kemacetan dengan pengurangan volume kendaraan sepeda motor yang melintas di segmen 1 untuk mencari parkir di sisi kiri-kanan jalan, serta pemindahan bongkar muat di bawah pukul 06.00 diperoleh nilai derajat jenuh 0,68. Arus menjadi stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. Untuk itu disarankan adanya penataan u-turn dengan membuat jarak antar u-turn 500 m, sehingga dengan panjang ruas Jalan Juang sepanjang 1900 m, hanya diperlukan 3 belokan. Kata Kunci: Kinerja Jalan, Parkir, Penataan Jalan
Copyrights © 2017