Dalam upaya mewujudkan sistem transportasi darat di Pulau Kalimantan, pemerintah terus berusaha mewujudkannya dengan membangun Jalan Trans Kalimantan, namun banyaknya sungai-sungai besar dan kecil telah menjadi kendala serius dalam merealisasikannya. Jalan Trans Kalimantan Lintas Selatan yang melintasi Provinsi Kalimantan Barat yang terletak pada ruas jalan Pontianak-Tayan. Pada ruas Jalan Pontianak-Tayan tersebut telah dibangun beberapa jembatan satu diantaranya yaitu Duplikasi Jembatan Bawas yang terletak di kecamatan Sungai Bawang. Dalam pembangunan jembatan khususnya di Kalimantan Barat beberapa oprit jembatan mengalami penurunan tanah yang diakibatkan oleh terlampaunya daya dukung tanah timbunan atau masalah pada pondasi abutment sehingga terjadi penurunan konsolidasi sebagian atau penurunan yang tidak sama (Differensial Setllement) dan pergerakan tanah serta penurunan yang berlebihan. Pada Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan mengidentifikasi kegagalan penurunan yang terjadi pada struktur oprit abutment jembatan di tanah lunak pada Duplikasi Jembatan Bawas serta penanggulangnya. Untuk mengetahui oprit jembatan tersebut mengalami penurunan maka perlu di buat model perhitungan yang akan di analisa serta dihitung secara analisis dan numerik dengan program Plaxis untuk penurunan dan metode Simplified Bishop’s serta metode Fellinius untuk menentukan Faktor Keamanan terhadap guling (overall stability) abutment. Dari hasil kajian perhitungan dengan metode analisa numerik program Plaxis dengan membuat pemodelan diketahui pergerakan struktur oprit abutment dan tanah timbunan tersebut mengalami total penurunan atau pergerakan tanah sebesar 24,30 cm dan daya dukung Pile slab yang terpasang dengan panjang tiang 12 M, berdasarkan hasil bor log di kedalaman 12 M, Nilai-SPT : 0,00 sehingga daya dukung tiang pada Pile slab tidak mencukupi untuk menahan beban struktur diatasnya.
Copyrights © 2017