Keragaman genetik berbanding langsung dengan kemajuan seleksi. Keragaman genetik varietas lokal dan kontribusinya dalam pembentukan varietas unggul telah disadari oleh pemulia kacang tanah. Varietas Schwartz 21 merupakan varietas lokal pertama yang di rilis di Indonesia pada tahun 1937 untuk mengatasi wabah penyakit layu. Varietas Schwartz 21 merupakan varietas lokal Tuban. Varietas Gajah, Kidang, Macan dan Banteng yang dilepas tahun 1950 merupakan turunan varietas Schwartz 21. Varietas tersebut masih dikenal petani kacang tanah hingga kini, dan merupakan kacang tanah tipe spanish. Adanya keragaman plasma nutfah varietas lokal kacang tanah terlihat dari karakteristik polong, biji, ketahanan terhadap penyakit layu dan adaptasi terhadap lingkungan abiotik. Pemanfaatan varietas lokal dan kontribusi perbaikan varietas terlihat dari dilepasnya varietas Jepara, varietas Tuban, varietas Bima, varietas Garuda 1 dan Garuda 2. Peningkatan keunggulan varietas lokal terus dilakukan hingga kini. Kacang tanah varietas Jerapah, Sima, Domba, dan varietas Talam 1 merupakan perbaikan varietas lokal. GH 5 galur sedang diusulkan dilepas merupakan turunan silangan varietas lokal Muneng dengan ICGV 92088.
Copyrights © 2011