Identifikasi genotip kacang tanah toleran terhadap cekaman kekeringan pada periode reproduktif talah ditelaah. tujuannya adalah untuk mendapatkan genotip kacang tanah yang toleran terhadap cekaman kekeringan selama periode reproduktif dan untuk mengelompokkan populasi berdasarkan tingkat toleransinya terhadap kekeringan. Percobaan lapangan telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Muneng dan genteng, Balai Penelitian Tanaman, Malang pada MK II 1989 dengan menggunakan rancangan petak terbagi yang diulang dua kali. Petak utama berupa cara pengairan (pengairan 40 dan 80 hari setelah tanam selama 10 hari) dan 512 genotip kacang tanah sebagai anak petak. hasil polong dan indeks kekeringan digunakan sebagai kriteria penilaian untuk menandai dan memilih genotip kacang tanah yang toleran terhadap kekeringan pada periode reproduktif.Pengairan, genotip dan interaksi antara pengairan dan genotip nayat untuk hasil. Cekaman kekeringan selama periode reproduktif dinilai memadai untuk menandai dan memilih genotip kacng tanah yang toleran terhadap cekaman kekeringan pada periode tersebut adalah dengan menghasilkan sedikit polong dengan biji keriput dan berkulit tebal. Kehilangan hasil akibat kekeringan selama periode reproduktif berkisar antara 20%-52%, tergantung genotip, musim dan lokasi. genotip No. 187.2313 dinilai paling toleran terhadap kekeringan selama periode reproduktif, selain itu toleran terhadap penyakit layu dan penyakit daun. Seleksi genotip kacang tanah untuk sifat toleransi terhadap kekeringan, disarankan dilakukan pada musim kemarau dengan pengairan buatan hingga 40 hari setelah tanam. Kelaikan agronomis genotip kekeringan masih perlu diperbaiki melalui program persilangan.
Copyrights © 1992