Prosiding PESAT
Vol 6 (2015)

PERBANDINGAN FACE TO FACE (FTF) DAN COMPUTER MEDIATED COMMUNICATION (CMC) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Mulyani, Indah (Unknown)
Hermita, Matrissya (Unknown)
Hapsari, Ratna Maharani (Unknown)
Thamrin, Winny Puspasari (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Mar 2016

Abstract

Desain teknologi pada alat komunikasi saat ini merupakan implikasi dari apa yang sebenarnya terjadi dalam lingkungan komunikasi virtual. Lingkungan komunikasi virtual yang diciptakan melalui media elektronik, saat ini dikenal dengan istilah computer mediated communication (CMC). Meskipun beberapa penelitian sebelumnya mengenai CMC yang seringkali dibandingkan dengan percakapan face to face (FTF) telah diterapkan, namun pertanyaan di kalangan peneliti masih ada mengenai apakah efektivitas CMC dalam meningkatkan atau menurunkan proses kelompok? Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas pengambilan keputusan melalui FTF dan CMC. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana dalam pengambilan data menggunakan teknik eksperimen dengan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan responden sebanyak delapan orang mahasiswi. Diskusi guna pengambilan keputusan pada kelompok CMC lebih berfokus pada tugas dan memiliki kualitas output yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok FTF. Namun apabila dinilai dari segi efektivitas proses pengambilan keputusan kelompok berdasarkan persentase frekuensi kata-kata yang di luar konten, kelompok FTF lebih efektif karena hanya memiliki kata-kata di luar konten kurang dari 1%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tolak ukur efektivitas pengambilan keputusan kelompok melalui diskusi tidak hanya dilihat melalui jumlah kata yang dihasilkan, banyaknya kata di luar konteks, namun juga melibatkan kemampuan intelektual setiap anggota kelompok guna mencapai kualitas output yang baik. Keterbatasan penelitian ini terutama terletak pada segi budaya, karena kondisi yang disajikan sangat berbeda dengan konteks budaya dan kebiasaan di Indonesia. Selain itu keterbatasan sampel yang hanya menggunakan mahasiswi sebagai responden penelitian, pemilihan media komunikasi yang terbatas, kontrol yang kurang.

Copyrights © 2015