Media masa akhir-akhir ini menunjukkan kejadian perceraian di Indonesia semakin meningkat. Secara teoritik diketahui bahwa perceraian orangtua kelak memberikan dampak kepada anak, salah satu bentuk negatif yang muncul adalah kenakalan remaja. Usia remaja merupakan masa peralihan menuju dewasa yang penuh akan gejolak. Pada masa ini dibutuhkan arahan dan kedekatan anak dengan orang tuanya untuk memberikan kenyamanan dan pembimbingan. Hal ini tentunya akan sulit dilakukan oleh orangtua yang bercerai dimana peran ayah dan ibu dalam keluarga menjadi terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kenakalan remaja yang mengalami perceraian orangtua dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 15 tahun, mengalami perceraian orang tua dan memiliki kecenderungan kenakalan remaja. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek telah melakukan berbagai hal yang negatif seperti menggunakan narkoba, minum-minuman keras, melakukan seks bebas, melakukan perusakan tempat umum dan suka berkelahi dengan orang lain. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti proses keluarga, kelas sosial ekonomi, harapan pendidikan nilai-nilai disekolah dan kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal.
Copyrights © 2013